Diberdayakan oleh Blogger.

Archive for Februari 2013

Prakata dan Kontak Kami


posted by Unknown on

1 comment

*Tulisan dibawah ini diambil dari halaman Prakata dan Kontak Kami yang ada di header menu webblog ini.

 

;Sebuah Catatan yang Mungkin Dibutuhkan Sebagai Alasan Dibuatnya Webblog Ini





“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah  

(Rumah Kaca, h. 352)
― Pramoedya Ananta Toer


Sebagai bentuk penunaian kewajiban kami, pelaksaan KKNM-Integratif UNPAD 2013 yang merupakan perwujudan salahsatu Tridarma Perguruan Tinggi; Pengabdian Kepada Masyarakat, kami melaksanakan KKNM di Desa Bendungan, Kec.Pagaden Barat, Kab.Subang pada 14 Januari-14 Februari 2013.

Satu bulan telah berlalu, dan blog ini hadir diharapkan dapat menjadi media pengingat, informasi, serta sarana saling berbagi, baik itu untuk kalangan internal (kami, mahasiswa KKNM Bendungan 2013) ataupun khalayak ramai.

Sebagaimana fungsi sebuah catatan itu sendiri, blog ini memiliki niatan untuk memanggil kembali peristiwa yang sudah lampau, menghadirkan kembali informasi yang telah hilang disapu waktu. Bila dalam konten, layout, dan tutur kata yang terdapat dalam blog ini belum sampai pada hakikat sebuah catatan, saya sebagai admin memohon maaf. Hal itu dikarenakan tenggat waktu yang cukup pendek untuk merampungkan webblog ini.

Di hari-hari kedepan, blog ini diupayakan akan terus di-update, tumbuh, dan berkembang sebagaimana mestinya.
*** 

Adapun isi dari webblog ini, akan termuat sebagai berikut:
  • Program-program kegiatan KKNM desa Bendungan selama satu bulan
  • Rapat, diskusi, dan kegiatan konseptual lainnya
  • Pemetaan wilayah, demografi desa Bendungan, dan bebagai data statistik maupun observatori lainnya.
  • Kegiatan-kegiatan 'ringan' (baca: keseharian) warga desa Bendungan, kelompok KKNM desa Bendungan, dsb.
  • Renungan, catatan harian, konsepsi-konsepsi terhadap hal-hal yang terkait dengan kehidupan dan pengembangan masyarakat desa.
  • Foto, video, serta rekaman suara,-

Diatas itu semua, sampai dengan prakata ini ditulis, memang belum semua konten dapat masuk ke webblog ini, sekali lagi saya mohon maaf. Untuk kedepannya, teman-teman KKNM desa Bendungan dapat (dan dianjurkan) menyumbang tulisan, foto, video, dan data-data apapun yang berkaitan dengan KKNM desa Bendungan. Untuk teknisnya, dapat menghubungi admin melalui email, sertakan email rekan-rekan. Saya akan segera menambahkan 'kontributor' untuk webblog ini. Dengan begitu, teman-teman semua dapat menginput tulisannya kapanpun kalian mau.

Inilah rumah kita yang baru, tempat kita menyimpan apapun, melakukan apapun, dan mengingat apapun. Seperti halnya rumah Pak Usep di Bendungan, yang membuatnya menjadi 'rumah' tentu bukan bentuk bangunan, warna cat dinding, ataupun furnitur yang ada di dalamnya, tapi rumah Pak Usep menjadi rumah oleh kehangatan ucap dan tindak kita semua.

Semoga rumah baru ini bermanfaat...

KKNM-Integratif UNPAD 2013


Tabik,
Admin.
www.ijalisme.blogspot.com    
azhar_ijal056@yahoo.com 

   


TIM KKNM-INTEGRATIF UNPAD 2013

DESA BENDUNGAN, KEC.PAGADEN BARAT, KAB.SUBANG

 

Pak Usep (Our GodFather)
Nama: Pak Usep
Jabatan di Desa: Sekertaris

He is our GODFATHER for a month

 





Nama: Malda Ashril (Koordinator Desa)
NPM: 200110100239
Fakultas Peternakan
Twitter: @maldaashril


Nama: Resha Catur Winarno (Wakil Koordinator Desa)
NPM: 200110100241
Fakultas Peternakan
Twitter: @reshacatur 


Nama: Leoaman B Dupe
NPM: 110111090136 
Fakultas Hukum
LINE: leon


 Nama: Hardie Argadihita
 NPM: 110111090152
Fakultas Hukum
LINE: Hardie Argadihita


 Nama: Fahri Tri Utama
NPM: 110111090141
Fakultas Hukum
Facebook: Fahri tri Utama
Twitter: @fahri_triu


 Nama: Puti Annisa Chairumi
NPM: 120310100093
Fakultas Ekonomi 
Facebook: puti annisa chairumi
Twitter: @chairumii


 Nama: Rani Ardhani
 NPM: 120310100097
Fakultas Ekonomi


Nama: Taufik Budiman
NPM: 120310100130 
Fakultas Ekonomi
E-mail: budiman.taufik@yahoo.co.id
Facebook: taufik budiman
Twitter: @taufikbudiman
Instagram: @budimantaufik


Nama: Wasdika Okanino
NPM: 170610090003
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Twitter: @okanino


 Nama: Azhar Rijal Fadlillah
NPM: 170610090056
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Twitter: @azharijal


 Nama: Rain Sibuea
NPM: 180310100009
Fakultas Ilmu Budaya
Twitter: @jorainsibuea


   Nama: Ayu B Haninda
NPM: 180410100066
Fakultas Ilmu Budaya
Facebook: ayubetryhaninda@ymail.com
Twitter: @ianinda 
Instagram: ianinda


Nama: Lina Astri N
NPM: 180410100201
Fakultas Ilmu Budaya 
E-mail: lina.novirawati@gmail.com
Facebook: Lina A. Novirawati 
Twitter: @nanovira 
Instagram: novirawati


Nama: Evan Septriana S
NPM: 180610100131
Fakultas Ilmu Budaya
E-mail : everybodyloveme@rocketmail.com
Gmail : evanseptrianasilalahi@gmail.com
Facebook : Evan Septriana Silalahi
Twitter : @essilalahi
Instagram : essilalahi
Line: Evan Triana Silalahi 



Nama: Hany Medina
NPM: 200110100096
Fakultas Peternakan
Facebook: Hany Medina
Twitter @medinahany
Instagram: hanymedina


Nama: Merry Fabiola 
NPM: 210110100296
Fakultas Ilmu Komunikasi 
E-mail: olapanggabean@yahoo.com
Facebook: Merry Fabiola Panggabean 
Twitter: @olagabe 
LINE: merryfabiola 
Instagram: merryfabiola




Nama: Elenka Fourtiena

NPM: 210110100322

Fakultas Ilmu Komunikasi


Nama: Gilang Arinda
NPM: 240110100007
Fakultas Teknik Ilmu Pertanian
E-mail: gilangarinda@rocketmail.com
Facebook: Gilang Arinda Listyanisa
Skype: listyanisa.arinda22
Twitter: @Arindagilang



Hihop kita!
Nama: Nurul Annisa
NPM: 240110100023
Fakultas Teknik Ilmu Pertanian
E-mail: nurulannisa27@ymail.com
Facebook: Nurul Anns Annisa
Twitter: @n_annisa
Instagram: @anns27



Nama: Thoriq Azmi
NPM: 240110100075
Fakultas Teknik Ilmu Pertanian
Twitter: @thoriqazmi 

 


Last edited: 24 Februari 2013/ 22:49
*foto seadanya yang ada dalam file KKNM yang admin dapat, kontak email/sosialmedia/dsb on progress yaa.... kirim data yang mau kalian input ke azhar_ijal056@yahoo.com
-admin 

Selayang Pandang Desa Bendungan


posted by Unknown on

5 comments

*Tulisan dibawah ini diambil dari halaman Selayang Pandang Desa Bendungan yang ada di header menu webblog ini.



Sketsa Peta Desa Bendungan (2002)
Saat pertama kali turun dari bis dan menginjakkan kaki di Desa Bendungan, kesan pertama yang terlintas adalah betapa gersangnya lokasi KKNM ini dan kami akan berada disini selama satu bulan penuh.

Desa Bendungan, sebuah Desa dengan lima dusun; Gardu Besar, Gardu Kecil, Ciyuda, Nanggorak, dan Bendungan. Desa ini berada di ‘pusat’ kecamatan Pagaden Barat yang memiliki Sembilan desa. Dikatakan 'pusat', sebab segala aktivitas, terutama empat desa terdekat selalu terpusat di perempatan desa Bendungan. Dengan letak geografis seperti ini, desa Bendungan memiliki potensi percepatan pertumbuhan yang unggul dibandingkan dengan desa-desa di sekitarnya. Sebagai gambaran, setiap hari senin malam, selalu ada pasar malam yang letaknya di perempatan desa Bendungan. Pasar malam itu didatangi bukan hanya oleh warga setempat, warga desa lainnya pun (seperti Mekarwangi, Munjul, Margahayu) selalu memadati jalan-jalan di sekitar perempatan untuk memenuhi kebutuhannya di pasar malam.

Sebagian besar penduduk desa ini bermatapencaharian sebagai petani. Komoditas utama pertanian desa Bendungan adalah padi. Jika kita berkeliling, sejauh mata memandang, hamparan padi hijaulah yang mendominasi mata. Seperti kebanyakan pola pembagian kerja masyarakat desa, ibu-ibu di desa Bendungan pada umumnya menjadi ibu rumah tangga. Tapi ada satu hal yang menurut kami cukup mencolok dari desa ini, yaitu kepemudaannya.

Karangtaruna desa Bendungan memiliki anak-anak muda yang sudah 'terpelajar'. Beberapa diantaranya bahkan sudah dan sedang mengenyam bangku pendidikan tinggi, kebanyakan di Universitas Subang (Unsub). Dengan begitu, tidak mengherankan jika banyak sekali kegiatan yang dibidani oleh karangtaruna, seperti yang baru saja berakhir sebelum kami tiba di desa ini. Karangtaruna baru saja menyelesaikan program kerja lokakarya 'otomotif' selama sebulan penuh. Kegiatan itu berupaya memberi pelatihan dan kemampuan dasar otomotif untuk anak-anak muda di desa Bendungan. Mungkin, dengan harapan nantinya bisa membuka lapangan usaha seperti bengkel motor.

Di bidang kesehatan, kemandirian desa ini harus kami akui jauh melampaui yang kami bayangkan. Dengan segala keterbatasan pemerintah desa, para warga berswadaya membangun lokasi-lokasi posyandu. Kader-kader kesehatan pun mulai terbentuk.

Hal lain yang luar biasa mengejutkan kami adalah cairnya interaksi antar elemen desa. Mungkin bagi masyarakat desa itu sudah biasa, namun bagi kami yang lahir dan dibesarkan oleh pabrik dan asap kendaraan bermotor, hal itu adalah sebuah eksotisme yang tidak terelakan. Seringkali kami mendapati aparatur desa hingga kepala desa ikut berkumpul menonton sepakbola di warung 'Ridho'. Mereka semua duduk bersama, tertawa, membicarakan persoalan-persoalan desa, hingga gosip-gosip yang sedang berkembang di kalangan masyarakat desa. Fenomena yang sudah sangat jarang terjadi di kota.

Singkat cerita, kami melihat sebuah pola interaksi yang benar-benar 'desa' di desa Bendungan ini. Semua warga seperti keluarga, mereka saling mengenal dengan baik satu sama lain. Kami seperti melihat sebuah keluarga yang tinggal di rumah besar, beratapkan langit, tidak bersekat dan bertembok, sebuah rumah yang mereka namakan: Desa Bendungan.
\
Kantor Desa Bendungan

***



Kami sering membayangkan jika menjadi warga desa Bendungan, hal-hal apa saja yang sepertinya ‘mungkin’ untuk dilakukan dan hal-hal apa saja yang seharusnya bisa dilakukan kami sebagai warga di sana dengan segenap elemen masyarakat lainnya. Kurang lebih, renungan sederhananya seperti ini.


Masalah paling mendasar dan selalu jadi keluhan warga desa ini adalah tempat pembuangan akhir untuk sampah. TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang tidak disediakan pemerintah setempat membuat warga desa seringkali kebingungan harus menindaklanjuti sampah ini dengan cara apa. Maka ketika tercetus ide untuk membuat program “Pembuatan Tong Sampah” respon dari warga tidak begitu baik. Sebab meskipun di jalan-jalan disediakan tong sampah, akan menjadi percuma bila setelah sampah-sampah itu terkumpul, mereka tidak tahu harus dibuang kemana.


Berangkat dari fenomena itu, kami sempat memikirkan, jika proposal yang dibuat warga untuk pembukaan lahan TPA tidak disetujui pemerintah (karena memang dari informasi yang kami terima, APBD untuk pengembangan desa memang sedikit) mengapa warga tidak melakukan inisiasi sendiri dengan cara gotong-royong membuka lahan TPA itu. Persoalan lokasinya bisa ditentukan dalam Musrembang (Musyawarah Rencana Pengembangan Desa) yang rutin diadakan seminggu sekali. Jika persoalannya dana dari pembukaan lahan itu, memang agak sulit dan selalu sensitif. Tapi yang ada di pikiran kami, toh ini semua juga demi keberlangsungan hidup warga semua, jadi tidak ada salahnya jika warga juga lah yang mengelola TPA mandiri itu. Justru dengan begitu, pemerintah akan mendapat ‘tamparan’ keras dan (seharusnya) merasa malu sebab TPA itu seharusnya memang tanggunjawab pemerintah.


Disamping masalah TPA, kami pikir tidak ada persoalan yang begitu mendesak. Meskipun memang banyak hal yang semestinya bisa dilakukan. Kepemudaan karangtaruna sejauh yang kami lihat sudah berperan sangat aktif, bahkan untuk beberapa kasus, lebih aktif dibanding karangtaruna yang ada di perumahan-perumahan di kota. 


Jika kami menjadi warga desa Bendungan, kami tidak akan membiarkan semangat modernisasi menggusur keseharian warga. Sebab masih banyak keseharian warga yang layak untuk dipertahankan. Para kepala keluarga yang bertani dari pagi hingga tengah hari, sementara ibu-ibu nya membantu keuangan keluarga dengan menekuni kerajinan tertentu. Kepala desa dan perangkat pemerintah desa yang berbaur dengan warga, menonton bola bersama di warung ‘Ridho’ bagi kami merupakan momen yang jarang bisa ditemui. Mereka duduk bersama menghadap secangkir kopi disertai obrolan-obrolan ringan seputar desa. Bila di kota, segala interaksi sosial, khususnya dalam hubungan antara pemerintah dengan warga tidak terjadi dengan lebur, semua serba kaku dan mekanis, disini sekat-sekat itu seolah tidak pernah ada.


Sering kami terlibat dalam percakapan di warung Ridho dengan warga desa, mereka sepertinya sudah sangat puas dan merasa cukup dengan pola hidup saat ini. Mereka juga bangga sebab banyak warga desanya yang sudah berpendidikan tinggi, bahkan ada beberapa juga yang menjadi dosen di universitas-universitas terkemuka. Anak-anak muda nya sebagian sudah mulai berpendidikan tinggi. Mereka bangga dengan itu semua dan itu membuktikan bahwa mereka merasa bahagia dengan kehidupan yang mereka miliki.


Dengan pola ekonomi ‘katarsis’ dewasa ini, desa selalu berperan sebagai pemenuh kebutuhan konsumsi kota. Ladang-ladang pertanian dan peternakan yang ada di desa merupakan penopang dan penjamin keberlangsungan hidup masyarakat kota. Dapat dibayangkan, apa jadinya jika semua desa sedang berjalan perlahan menuju kehidupan kota. Para petani yang setiap harinya memimpikan bisa bekerja di gedung-gedung memakai dasi dan mengahadap monitor.


Memang, kami juga sulit membayangkan bila saya harus menjadi bagian dari masyarakat desa dengan segala kesehariannya. Tidak ada Wi-Fi, toko buku, café 24jam, dan berbagai perangkat yang mengesahkan suatu daerah disebut sebagai kota. Tapi itu semua dikarenakan kami tumbuh dan besar dengan keseharian sebagai masyarakat urban. Tentu tanggungjawab sosialnya pun berbeda.

Matahari Pagi di Rumah Bapak Usep


Pada akhirnya, hari ini di kamar kost, kami melihat seluruh benda-benda yang ada di sekeliling. Meja tempat biasa meletakan komputer yang digunakan untuk menulis laporan ini pasti berasal dari keringat penebang kayu di suatu daerah yang kami tidak pernah tahu. Nasi yang tadi sore dimakan bisa jadi berasal dari keluarga petani yang dikunjungi kelompok KKNM lainnya di suatu daerah sana. Tembakau yang dihisap mungkin berasal dari Temanggung, dari keluarga petani tembakau yang hampir kehilangan pekerjaan dan kehidupannya karena isu bahaya rokok belakangan ini sedang gencar. Kopi yang diletakan di sebelah monitor ini mungkin berasal dari petani kopi di Aceh yang anaknya bisa dikuliahkan di Bandung dari hasil bertani kopi. Lalu ayam penyet yang tadi sore dimakan bisa jadi adalah ayam hasil peternakan Bapak Usep di desa Bendungan. Kita tidak pernah tahu, olehsebab itu kita jadi lupa untuk berterimakasih. Kita hanya berpikir ketika sudah membelinya dengan uang, segala persoalan selesai. 


Ketika kami pandangi lagi sekeliling, ucap syukur dan terimakasih tidak henti-hentinya kami ucapkan kepada mereka, keluarga-keluarga desa yang dengan keringat dan susah-payahnya telah menopang dan menjamin keberlangsungan hidup kita selama ini, masyarakat urban. Terimakasih...

Peringatan Maulid Nabi


posted by Unknown on

No comments

Acara Maulid Nabi di Mushola sekitar Desa Bendungan


Setiap hari Selasa malam selalu dilaksanakan pengajian rutin di mushola sekitar desa bendungan. 
 

Acara Maulid Nabi di Istikmal

Masjid Istikmal
Saat Pengajian Dimulai
Acara maulid nabi yang dilaksanakan di Masjid Istikmal pada hari kamis, tanggal 7 Februari yang di ikuti oleh masyarakat desa bendungan dimulai bada ashar sekitar pukul 04.00 WIB saat kami tiba di masjid kamipun di sambut dan dipersilahkan untuk mengikuti acara tersebut.

Sambil menunggu jalannya acara, kami ikut duduk mengikuti lingkaran yang tengahnya di sediakan tumpeng, selang beberapa menit akhrinya acara pun dimulai yang di buka oleh tokoh agama, maka pengajian pun dimulai,acara tersebut diikuti oleh tokoh agama, masyarakat, serta IRMA (ikatan remaja masjid) pengajian yang berisi shalawatan dan didampingi pula oleh marawis,acara shalawatan tersebut berjalan sekitar kurang lebih 1 jam selesainya acara tersebut ada orang yang membagikan berkat yaitu tanda terimakasih berupa makanan yang bisa di bawa pulang,dan di sediakan pula tumpeng untuk dimakan bersama, orang orang pun datang memperebutkan makanan tersebut. 


Selesai acara shalawatan tersebut kami memasang spanduk di panggung dan membantu membenahi persiapan acara selanjutnya yang diadakan pada ba’da maghrib. Setelah beres maka kami pun pulang terlebih dahulu untuk persiapan acara selanjutnya. Pada ba’da maghrib sekitar pukul 7 kurang kami pun kembali menuju masjid,di samping halaman masjid diadakan acara selanjutnya dari maulid yang dirangkai dalam berbagai acara yang pertama adalah penampilan marawis dan rebanaan dari anak anak MI,ditampilkan dengan berbagai macam lagu lagu islami setiap warga pun datang menghadiri acara tersebut,acara yang ditampilkan oleh anak anak MI tersebut selesai pada pukul 08.00 malam,selanjutnya acara dilanjutkan dengan pembukaan saritilawah dari salah satu anggota IRMA,dan pembacaan ayat-ayat suci dari ibu ibu dari desa tersebut yang dihadiri oleh para tokoh masyarakat,pejabat desa,dan tokoh agama sekitar.selesai itu dibuka sambutan sambutan yang terdiri dari 3 sambutan yaitu : 


Pemasangan Spanduk dan Panggung Acara Maulid Nabi
  • Sambutan dari ketua panitia acara di masjid istikmal yaitu bapak yasin
  • Sambutan dari bapak kepala desa bendungan yaitu bapak saenudin yang isinya berupa sambutan terimakasih,evaluasi pengeluaran desa serta informasi mengenai pemilihan gubernur jawa barat
  • Sambutan dari perwakilan kkn desa bendungan yaitu dari Malda Ashril
Setelah selesai sambutan sambutan tersebut acara dilanjutkan dengan ceramah dari ustad sekitar warga masyarakat mendapatkan siraman rohani sekaligus terhibur karena ceramah tersebut di selingi dengan candaan agar suasana tidak jenuh dan tidak membuat mengantuk .sambutan dan ceramah tersebut berlangsung selama kurang lebih 1 setengah jam, selesainya acara tersebut kami ngobrol dan bersilahtrahmi dengan para tamu terhormat seperti kepala desa dan para pemuka agama, setelah itu kembali ke rumah.

 

Acara Maulid Nabi di SD Bendungan

Mengaji
Tanggal 29 Januari diadakan acara maulid nabi di SDN Bendungan acara dimulai sekitar pukul 9 pagi,kami semua bersiap siap sekitar dari pukul 5 pagi karena sarapan dulu dan mandi. Setelah kami semua siap kamipun berangkat dengan berjalan kaki menuju sdn bendungan,sesampainya disana bersalaman dengan para guru guru sdn bendungan.Setelah bersalaman lalu menunggu untuk memulai acara dimulai Para murid sudah berkumpul di sekolah untuk bersiap siap memulai acara,dan tidak lama kemudian acara pun dimulai.Kami semua dipersilakan untuk memasuki ruangan dan mengikuti acara tersebut. Acara tersebut diikuti oleh para murid dan guru beserta kepala sekolahnya,acara dimulai dengan pembukaan dari kepala sekolah lalu sambutan dari pak ustad lalu acara dimulai dengan dimulainya pengajian dari para murid tersebut secara bergantian lalu kami semua mendengarkan.

Setelah pengajian selesai lalu kami semua berkumpul untuk saling bersalaman dengan para murid beserta kepala sekolah dan pak ustad.acara beres sekitar pukul 11.00 WIB. Saat acara selesai lalu kami masuk ke ruang guru untuk bersalaman dengan bapak camat dan para guru,kami dipersilakan untuk makan bersama,setelah selesai makan lalu kami ngobrol sebentar dan setelah itu acara selesai dan kami kembali kerumah.

Acara Maulid Nabi di Kantor Desa 

Acara tersebut diadakan pada hari jum’at tanggal 08 februari pada pukul 03.00, kami diundang oleh aparat desa di gor desa sebelah kantor pemerintahan desa, acara tersebut merupakan acara rutin yang di lakukan oleh masyarakat desa bendungan, acara tersebut hampir mirip dengan acara maulid nabi yang dilaksanakan di masjid istikmal yaitu isinya tentang pembacaan ayat ayat suci al qur’an, shalawatan yang di dampingi dengan marawisan di hidangkan pula nasi tumpeng serta makanan yang dapat di bawa pulang namun bedanya disini adalah diadakannya lomba nasi tumpeng yang di ikuti berbagai RT dan dusun.acara shalawatan tersebut di hadiri oleh kepala desa, beberapa pejabat desa serta masyarakat yang hadir, sehingga acara tersebut cukup meriah meskipun sederhana, selesai shalawatan tumpeng tersebut di bagi kepada masyarakat yang hadir serta di umumkan juara dari lomba bikin tumpeng tersebut yang di menangkan oleh RT 07 desa Bendungan acara acara tersebut sangat memiliki makna dan pelajaran, seperti silahturahminya, dan keimanannya seperti tidak melupakan nabi besar muhamad Saw,dan kebersamaannya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...